eeda journey

catatan reportase seorang jurnalis:
pendidikan,hukum,sosial politik, budaya

3:25 PM

Sekolah Negeri Bisa Buka Kelas Sore

Posted by Eeda |

8-7-08

SEMARANG-Kalau keadaan memaksa, sekolah-sekolah negeri di Kota Semarang bisa membuka kelas sore. Hal itu dilakukan, seandainya sekolah-sekolah swasta tidak mampu menampung calon siswa, yang tidak lolos seleksi Penerimaan Peserta Didik (PPD) 2008/2009.
Demikian disampaikan Wali Kota Sukawi Sutarip, seusai rapat koordinasi (rakor) PPD di Gedung Serbaguna Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Selasa (8/7). Menurut dia, tidak boleh ada anak pada usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan.
''Calon siswa yang tidak bisa masuk sekolah negeri, segera bisa mendaftar di sekolah swasta. Nanti biayanya akan ditanggung APBD,'' kata Sukawi.
Berkait dengan sumbangan, dia menyatakan, calon siswa yang berasal dari satu rayon tidak boleh dikenai biaya sepeser pun. Namun, calon siswa dari luar rayon atau luar kota bisa dikenai sumbangan. ''Kalau berani mendaftar di luar rayon, tentu sudah siap segalanya. Maka, kalau mereka ditarik sumbangan, ya tidak boleh ngomong soal sekolah yang mahal. Jika tidak mau bayar, ya silakan kembali ke tempat asal (sekolah dalam rayon--Red).''
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Sri Santoso mengatakan, sekolah-sekolah swasta dari semua jenjang yang ada di Kota Semarang dipastikan bisa menampung calon siswa yang tidak lolos PPD. Dia meminta, para calon siswa tak perlu khawatir tidak bisa sekolah.
''Mudah-mudahan, sekolah negeri tidak sampai membuka kelas sore. Sebab, dari data yang kami miliki, daya tampung sekolah swasta lebih besar daripada jumlah calon siswa,'' kata Sri Santoso.

Lakukan Pendataan
Sukawi menjelaskan, dirinya sudah meminta camat dan lurah untuk mendata para calon siswa dari dalam rayon yang tidak diterima di sekolah negeri. Selanjutnya, mereka ditawarkan ke ke sekolah swasta. Untuk siswa SD dan SMP yang ditampung di sekolah swasta, akan mendapatkan bantuan dari Pemkot yang jumlahnya sama besarnya dengan yang dibayarkan pada sekolah negeri.
''Adapun untuk siswa SMA, akan dicarikan beasiswa,'' katanya.
Ditegaskannya, pemerintah harus berani menggelar sekolah murah karena itulah investasi masa depan. ''Lha kalau sekolah saja mahal, itu baru bencana.''
Sukawi meminta agar sekolah yang dianggap masyarakat favorit mau bekerja sama dengan sekolah nonfavorit sehingga kesenjangan antarkeduanya tidak semakin jauh. ''Dinas Pendidikan harus mengutamakan sekolah yang nonfavorit agar mereka mampu mengejar ketinggalan.'' (H9,H11,H22,H3- )

Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe