eeda journey

catatan reportase seorang jurnalis:
pendidikan,hukum,sosial politik, budaya

SEMARANG Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri patogen menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Penanganan penyakit tersebut dengan penggunaan antibiotik yang tidak bijaksana telah menimbulkan masalah baru dengan berkembangnya strain yang resisten terhadap antibiotik. Peneliti Lemlit Undip Dr Delianis Pringgenies MSc.

Dijelaskannya, bakteri mempunyai potensi sebagai sumber senyawa antimikroba. Terdapat asosiasi bakteri dengan moluska yang diduga juga mensistesis metabolit sekunder persis seperti organisme inangnya atau moluska sebagai inangnya. Delianis yang melakukan penelitian potensi moluska bersama Dr Ocky K Radjasa MSc, Dr Agus Sabdono MSc (Jurusan Ilmu Kelautan, FPIK Undip) dan Endang Sri Lesatari,MD (FK Undip) dengan bantuan dana RISTEK 2008 itu menjelaskan, keberadaan bakteri yang berasosiasi dengan moluska laut telah memungkinkan penggunaan organisme tersebut sebagai sumber utama bakteri yang baru dan sumber senyawa bioaktif. ''Termasuk senyawa antimikroba khususnya dalam menangani strain yang resisten terutama multi-drugs resistant (MDR).'' Adapun MDR artinya antibiotik yang resisten terhadap lebih dari tiga kelas senyawa antibiotik.
Moluska,imbuhnya, diketahui menghasilkan metabolit sekunder dan sekaligus mempunyai peranan penting dalam ekologinya sehingga telah menjadi target bagi sumber senyawa bioaktif yang bermanfaat dalam dunia farmasi bahari.
Delianis menjelaskan, penelitian tersebut bertujuan untuk mengisolasi bakteri simbion dari moluska (bivalvia, gastropoda), menscreening moluska dan bakteri simbionnya yang berpotensi menghasilkan senyawa anti-bakteri terhadap strain MDR serta analisis filogenetik dari isolat bakteri yang mempunyai potensial untuk dikembangkan.

''Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa informasi tentang jenis-jenis moluska dari kelas bivalvia dan gastropoda dan bakteri simbionnya yang mampu menghasilkan senyawa anti-bakteri yang aktif terhadap golongan bakteri MDR, yang diidentifikasi dengan pendekatan molekuler.'' Nantinya, sambung dia, akan digunakan sebagai materi dasar untuk aplikasi bioteknologi dalam penelitian selanjutnya.
Adapun sampling moluska dikoleksi dari perairan Jepara, Pekalongan dan pulau Ternate, Maluku. Selanjutnya dilakukan isolasi bakteri, screening bakteri penghasil senyawa anti-MDR, uji antibakteri moluska, uji sensitifitas antibakteri, uji kepekaan terhadap kuman antimikroba, ekstraksi DNA, amplifikasi DNA dilakukan dengan metode PCR, Sekuensing DNA. Hasil sekuen 16S rDNA selanjutnya dianalisis dan diedit dengan menggunakan program GENETYX dan Analisis sekuen 16S rDNA.
Dapat disimpulkan dari hasil penelitian, imbuh dia, bahwa isolat bakteri aktif yang diperoleh dari bakteri simbion moluska perairan Ternate menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Pasalnya, ada tiga isolat yang mampu menghambat lebih dari satu jenis bakteri MDR yakni jenis bakteri MDR klebsiella, pseudomonas, staphylococcus, e coli, dan enterobacter.
Lautan merupakan sumber dari kelompok besar kimia bahan hayati laut dengan struktur yang unik, yang terutama terakumulasi pada hewan-hewan. Namun demikian, kata dia, potensi moluska sebagai sumber senyawa bioaktif masih sangat terbatas dimanfaatkan. Hasil screening terhadap isolat bakteri simbion pada moluska yang diambil dari Maluku Utara menunjukkan bahwa bakteri simbion moluska sangat potensial dalam menghambat pertumbuhan bakteri MDR. Di sisi lain, kata Delianis, eksploitasi senyawa bioaktif dari bakteri merupakan poin penting dalam konservasi karena selama ini masalah suplai bahan baku obat menjadi kendala dalam pengembangan senyawa bioaktif dari invertebrata laut. Senyawa yang dihasilkan sangat terbatas sehingga dapat mengancam keberadaan biota laut itu sendiri. Jadi dalam konteks pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan hasil penelitian tersebut, sambung dia, sangat menjanjikan untuk ditindak lanjuti lebih lanjut. ''Ini jelas potensi yang dapat ditindak lanjuti guna mendapatkan sumber antibiotika baru yang potensial untuk mengontrol bakteri MDR.'' (H11-)

Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe