eeda journey

catatan reportase seorang jurnalis:
pendidikan,hukum,sosial politik, budaya

SEMARANG- Panitia Lokal 42 Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Semarang menemukan seorang peserta yang dicurigai joki. Calon mahasiswa yang mengerjakan ujian di Undip Tembalang itu dicurigai panitia karena terlihat menuliskan jawaban tapi tidak memperhatikan soal yang diberikan. Diduga yang bersangkutan kerjasama dengan pihak luar saat menuliskan jawaban. ''Kejadian itu dipergoki pengawas ruangan. Saat ia hendak melaporkan ke panitia, calon mahasiswa yang diduga joki itu melarikan diri. Tapi kami suda mengantongi identitas yang bersangkutan.'' Hal itu diungkapkan Sekertaris SNMPTN Panitia Lokal 42 Semarang Sutarno (2/7).
Dijelaskannya, peserta itu adalah pria dan berasal dari SMA swasta di Semarang.
Panitia juga memberikan toleransi kepada peserta dengan keterbatasan. Salah satunya adalah M Zaenal Arifin (18) lulusan SMK Nasional , warga Jl Kayen Pati. Ia terpaksa mengerjalan soal SNMPTN di dalam mobilnya yang diparkir di kampus Undip Pleburan. Yang bersangkutan tidak bisa menjangkau ruang ujian karena kaki kanannya digips akibat kecelakaan, Kamis lalu. Kendati demikian, ia mengaku tetap bertekad lolos SNMPTN tahun ini dan melanjutkan pendidikan di FE Jurusan Akuntasi Undip. Saat mengerjakan soal di dalam mobil, ia tetap diawasi oleh seorang pengawas ujian.
Namun demikian, sambungnya, secara umum pelaksanaan SNMPTN yang digelar di Semarang yang mengambil lokasi di Unnes Sekaran (IPA), Undip Tembalang, SMAN 1, SMPN 3 (IPS), dan Undip Pleburan (IPC) berjalan lancar.
Dari 17.000an formulir yang disediakan, yang terjual hanya 14.208. Dan yang mengembalikan formulir sejumlah 13.893 lembar. Ia menduga, lebih kecilnya jumlah peserta dari target itu dikarenakan beberapa sebab, antara lain daya tampung (kuota) yang tidak besar untuk jalur SNMPTN di masing-masing universitas. Selain itu, imbunya, masih banyak peserta yang beranggapan bahwa lokasi menentukan hasil ujian. ''Padahal, meskipun mereka memilih PTN di Riau, ujian tetap bisa dilakukan di Semarang. Lokasi ujian tak akan memengaruhi hasil.'' Di panitia lokal 42 Semarang sendiri, ungkapnya, juga diikuti peserta asal Jabar dan Jatim. Banyaknya PTN menerima mahasiswa dengan jalur ujian mandiri yang notabene kuotanya lebih besar, diduga merupakan salah satu faktor mengapa peminat SNMPTN turun. (H11)

Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe