eeda journey

catatan reportase seorang jurnalis:
pendidikan,hukum,sosial politik, budaya

SEMARANG- Belum carinya bantuan sekolah memaksa kepala sekolah untuk mencari dana talangan untuk menutupi kebutuhan operasional sekolah. Menurut Direktur Centre for Education Studies (CES) Jateng Hery Nugroho (4/8) mengatakan, selama ini ada kesan saling lempar. ''Dari Wali Kota mengatakan dana sudah ada di dinas pendidikan tinggal mencairkan. Sedangkan dari kepala dinas pendidikan disuruh menunggu.''
Hery menilai, program sekolah gratis yang dicanangkan Wali Kota pada dasarnya bagus, tetapi dalam implementasinya banyak mengalami kendala. Bantuan dari pemerintah kepada sekolah, sambungnya, tidak mencukupi untuk operasional sekolah. Dijelaskannya, dengan sistem baru itu bantuan sekolah negeri dari pemerintah, khususnya SMP di Semarang jumlah keseluruhan adalah Rp 63 ribu per siswa

Dengan perincian Rp 29.500 dari Biaya Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat. Kemudian dari bantuan penyelenggaraan pendidikan (BPP) pemkot sebesar Rp 12.500, dan ditambah lagi Rp 21 ribu. ''Padahal kebutuhan ideal per siswa SMP adalah Rp 150 ribu. Ini menunjukkan program sekolah gratis di Semarang jauh dari ideal.''
Dengan keterbatasan dana yang ada, lanjutnya, beberapa kepala sekolah negeri memangkas beberapa kegiatan siswa khususnya ekstrakulikuler, karena alasan keterbatasan dana. Hal itu bisa dipahami karena mereka harus memutar uang untuk operasional sekolah. ''Yang biasanya siswa bebas memilih ekstrakulikuler, dengan sekarang dibatasi. Apalagi sekolah yang mempunyai kebutuhan diatas Rp 63 ribu akan merasa berat. Karena dengan sistem ini semua sekolah negeri disamaratakan.''
Padahal, tandasnya, antara satu sekolah negeri dengan yang lain jelas berbeda. Kalau hal ini terus berlanjut, Hery mengkhawtirkan kualitas sekolah negeri akan turun dibandingkan dengan tahun lalu. Hery menyarankan agar permasalahan ini tidak berlarut-larut, baik Wali Kota, Kepala Dinas Pendidikan, serta kepala sekolah negeri menyelesaikan hal itu bersama-sama tanpa harus saling menyalahkan. ''Yang dikedepankan adalah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Semarang.'' (H11-)

Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe