eeda journey

SEMARANG-Ke depan, tantangan sebagai guru semakin berat. Apalagi guru yang mengajar ditingkatan paling bawah seperti TK, SD, dan SMP. ''Dalam perkiraan saya, tingkat kecerdasaan anak akan semakin tinggi seiring dengan perkembangan gizi yang baik.'' Hal itu diungkapkan Rektor Unwhas Dr Noor Achmad MA, saat melepas lulusan program akta IV ke-6 di kampus Jl Manoreh Tengah X/22 (21/8).

Menurut dia, saat ini rata-rata cara mengajar para guru sudah baik, hal itu dibuktikan dengan banyaknya anak SD-SMP yang menjuarai olimpiade sains nasional maupun internasional. Namun demikian ia mengakui bahwa tidak sedikit pula yang cara mengajarnya belum bisa dikatakan baik.
Ditandaskannya, tidak ada pilihan lain yakni membuat sekolah di mana tempat mereka mengajar menjadi sekolah yang bagus. Kalau tidak, imbuh dia, akan disalip oleh sekolah lain. ''Apalagi akan banyak sekolah luar negeri yang masuk ke Indonesia. Jadi, profesionalitas seorang guru sangat dituntut.''
Ia mengakui guru di daerah kecil dan perkotaan memiliki tantangan yang berbeda. Di kota, ungkapnya, sarana prasarana sudah memadahi. Namun di desa, butuh keluarbiasaan yang luar biasa. ''Tanpa profesionalitas yang luar biasa, seorang guru sulit untuk mengangkat derajat anak didik mereka.''
Di hadapan 98 lulusan program tersebut, Rektor juga menyinggung masalah materi mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi. Menurut dia, mata kuliah harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Dengan kata lain, harus di upgrade agar tidak monoton. Ia berharap para lululusan terus mengembangkan apa yang telah diperoleh dan tidak lupa untuk selalu menunjukkan indentitas sebagai alumnus Unwahas.
Adapun Dekan Fakultas Agama Islam Unwahas Drs M Syakyur MAg mengatakan, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas guru. Namun demikian, hal itu juga merupakan tuntutan bagi seorang guru yang mengajar tapi bukan dari jurusan pendidikan. ''Maka sesuai dengan UU Sisdiknas, mereka wajib menempuh program akta IV.'' (H11-)