eeda journey

catatan reportase seorang jurnalis:
pendidikan,hukum,sosial politik, budaya

SEMARANG- Mahasiswa jurusan teknik mesin FT Undip yakni Prima Adhi Yudhistira (Yudhis) , Luhur Budi Saesar (Uung), dan Ronald Sabtendra di bawah bimbingan dosen mereka Dr Joga Dharma Setiawan MSc memenangi lomba Indonesia Information Communication Technology Award (INAICTA) 2008 untuk kategori robot unik-kreatif di JCC, Komplek Balai Sidang Senayan Jakarta belum lama ini.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Joga menjelaskan ada 22 kategori yang dikompetisikan dan baru kali ini kategori robotika masuk. Pada acara yang diprakarsai oleh komunitas teknologi informasi dan komunikasi dan Departemen Komunikasi dan Informatika itu, tim Undip dengan robot ''Land Scratcher''nya harus bersaing melawan tim dari Divisi Telematika Mabes Polri, Universitas Lampung, dan 2 tim dari SMPK BPK Penabur-Tangerang. Adapun piala, sertifikat, dan uang tunai Rp 30 juta diberikan langsung oleh Menkominfo Prof Dr Muhammad Nuh.


Joga menjelaskan, robot ''Land Scratcher'' adalah generasi keempat dari ''Rescue Robot'' yang sebelumnya pernah mendapat juara 2 lomba Youth National Science & Technology Competition yang digelar oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga 2006 silam. Ditambahkannya, butuh 1 bulan untuk perakitan. Adapun kesulitan yang dialami adalah sulitnya mendapat komponen robot di Semarang. Joga dan anak didiknya harus memesan sebagian komponen dari luar kota, dan itu membutuhkan waktu. Kesulitan lain adalah, mendekati waktu lomba, sambungnya, baru diberitahukan bahwa robot tersebut harus berupa ''protolan'' dan nantinya dirakit kembali saat kompetisi. Terkait pembiayaan, beruntung pihak fakultas mau membiayai pengerjaan robot.
Mengingat tema untuk kategori robotika adalah robot yang mampu membantu dalam penanggulangan bencana, lantas bagaimana robot ''Land Scratcher'' buatan Yudhis, Uung, dan Ronald dapat menjawab tantangan tersebut? Kepada Suara Merdeka, ketiganya menjelaskan, robot yang menyerupai tank dengan berat sekitar 5 kg itu memiliki lengan dan tangan dan dilengkapi dengan kamera CCTV. Pengendaliannya menggunakan remote control. Namun jangan dibayangkan bahwa remote control berupa joy stick. Lengan robot dapat dikendalikan dengan menggunakan alat khusus yaitu wearable robotic arm input . Sesuai dengan namanya, alat itu memang bisa dikenakan di badan operator, yakni di bagian lengan. ''Jadi, pengoprasian lengan robot semakin mudah karena mengikuti kontur anatomi lengan operator.''
Adapun sistem pengendalian dilengkapi kotak kendali beserta panel yang kompak yang dihubungkan melalui USB port ke laptop, kemudian menampilkan animasi dalam virtual reality, memanfaatkan software MatLab/Simulink. Dengan meletakkan robot itu di tempat bencana, maka titik-titik rawan dapat dipetakan sehingga lebih mudah dalam menolong korban. Sebelum mengoperasikan robot, user dapat terlebih dahulu melakukan simulasi untuk penyesuaian. Robot sendiri terdiri atas base station yang dapat memutar 180 derajat, sendi lower dan upper arm, serta gripper (penjepit). Gripper dapat digunakan untuk mengangkat benda-benda ringan. Ke depan, ketiganya bertekad akan menyempurnakan robot tersebut sehingga fungsinya semakin banyak. (H11-)


Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe