eeda journey

catatan reportase seorang jurnalis:
pendidikan,hukum,sosial politik, budaya


SEMARANG-Hanya sedikit pemuda yang mau terjun dalam bidang perikanan dan kelautan.''Pekerjaan itu dianggap desperate,danger, dan dirty (3 D), padahal potensi perikanan dan kelautan di Indonesia yang besar.'' Hal itu diungkapkan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dr Adyaksa Dault saat memberikan kuliah umum dalam rangka HUT ke-40 Jurusan Perikanan, FPIK Undip di gedung Pascasarjana Undip Kampus Pleburan (28/11).
Selain SDM, kata dosen luar biasa Undip itu, sumberdaya penting yang dimiliki Indonesia adalah kelautan mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. ''Jika kedua potensi ini digabungkan, maka hasilnya sangat besar bagi pembangunan ekonomi kita.''

Mantan Ketua DPP KNPI tersebut menjuluki sumberdaya budidaya perikanan sebagai sleeping giant atau raksasa tidur karena potensinya belum dimanfaatkan secara optimal dan sistematis, padahal tersebar di seluruh kepulauan.
Lantas, bagaimana kita membangunkan raksasa tidur itu? Ia menegaskan bahwa ini adalah pangggilan pemuda untuk mewujudkan Indonesia sebagai produsen utama perikanan dunia. Dituturkannya, bagi mereka yang tak punya lahan, sebenarnya lebih mudah terjun menjadi pembudidaya ikan daripada ke sektor lain. Selain dapat dijadikan mata pencaharian dan sumber kehidupan keluarga, budidaya perikanan merupakan sumber ketahanan pangan protein di pedesaan.
Doktor jurusan teknik kelautan itu menjelaskan bahwa tanpa sumberdaya pemuda, suatu bangsa tidak akan maju. Memang, sumberdaya yang lain masih ada namun jika sumberdaya pemuda jumlahnya tak cukup dan berkualitas baik, tandas dia, maka masa depan bangsa itu tidak terjamin.
Pada topik kuliah umumnya yakni ''Pemuda dan Kelautan'', pria kelahiran Donggala Sulteng 7 Juni 1963 itu memaparkan, untuk menjadi nelayan profesional, pemuda Indonesia perlu mengembangkan kapasitas penguasaan teknologi. ''Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengembangkan kemampuan usaha, manajerial, dan kepemilikan modal sosial agar dapat bersaing dengan industri perikanan asing.''
Yang jelas, tegas dia, untuk menciptakan produk berkualitas dunia, Indonesia membutuhkan banyak pakar teknologi pangan, kimia pangan, teknologi pangan, dan pemasaran. ''Dan jangan lupa, Indonesia butuh ribuan pengusaha baru untuk pengembangan bisnis dan usaha.''
Pada kesempatan itu, ia juga mendorong pemuda untuk membangun pulau-pulau kecil. Karena itulah, ungkapnya, pemuda di pulau-pulau kecil harus diberi kesempatan untuk mengembangkan kapasitas dan kemampuan mereka. Perlu juga keberpihakan bagi mereka dan membuka kesempatan serta peluang ekonomi. Prasarana dasar dan sarana pengembangan ekonomi kreatif harus disediakan.
Rektor Undip Prof Dr dr Susilo Wibowo Med MS SpAnd menambahkan bahwa dalam waktu dekat Undip akan membeli kapal baru untuk riset bagi mahasiswa FPIK Undip. (H11-)

Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe