eeda journey

catatan reportase seorang jurnalis:
pendidikan,hukum,sosial politik, budaya

SEMARANG- Salah satu hal yang harus dilakukan sebuah bangsa jika ingin kaya adalah beternak dan bertani. Yang jelas dengan berternak, kualitas hidup akan meningkat lebih baik. ''Untuk menuju kehidupan yang lebih baik, beternak harus jadi primadona.'' Hal itu diungkapkan Rektor Undip Prof Dr dr Susilo Wibowo MS Med Sp And saat membuka Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan ''Pemberdayaan Masyarakat melalui Usaha Peternakan Berbasis Sumber Daya Lokal dalam Rangka Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional Berkelanjutan'' di Gedung Pascasarjana Undip Jl Imam Bardjo (20/5).

Dikatakannya, hidupnya sektor perternakan, otomatis akan menghidupkan perekonomian di sektor-sektor lain, misalnya kuliner.
Rektor optimistis jika sektor peternakan bangkit, tidak hanya perekonomian yang meningkat namun juga kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itulah pada acara yang diprakarsai oleh Prodi Magister Ilmu Ternak , Fakultas Peternakan (FPt) Undip itu, Rektor mendorong semua elemen untuk memajukan sektor peternakan.
Dekan FPt Undip Dr Ir Joelal Achmadi MSc mengungkapkan, saat ini jurnal ilmiah peternakan yang dihasilkan para peneliti dan dosen di Indonesia untuk terbitan skala nasional dan internasional masih minim. ''Di tingkat Asia saja, kurang dari 10 jurnal ilmiah peternakan yang diterbitkan dalam setahun. Kita tertinggal dari Malaysia dan Filipina.'' Oleh karena itulah Dekan berharap dalam kesempatan tersebut, harus dilakukan evaluasi terkait penerbitan jurnal ilmiah peternakan. Digelarnya acara tersebut, imbuhnya, juga dimaksudkan sebagai acara diskusi hasil penelitian dan komunikasi diantara para dosen dan peneliti. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan kualitas diri. ''Dan juga sharing tentang kemajuan dan pengembangan sektor peternakan.''
Ketua panitia pelaksana seminar Dr Ir Luthfi D Mahfudz MSc menjelaskan, pada 2035, penduduk Indonesia diprediksi mencapai 400 juta jiwa. ''Ini memberikan tantangan, sekaligus peluang untuk penyediaan bahan pangan, khususnya yang berasal dari protein hewani.'' Maka dari itu, ujar dia, perlu dipersiapkan tenaga yang andal melalui pendidikan lanjut di bidang peternakan.''
Dijelaskannya, pada seminar itu terdapat 5 makalah utama dan 8 makalah penunjang, serta 100 makalah pendukung. Para penulis adalah peneliti dari berbagai universitas, perusahaan, institusi pemerintah di Indonesia. Maka diharapkan mereka dapat menyumbangkan pemikirannya dalam rangka pembangunan pendidikan dan industri peternakan yang tangguh, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional berkelanjutan.
Para peneliti, secara umum memaparkan pemikirannya tentang penyediaan SDM andal untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional berkelanjutan, peluang dan tantangan industri perunggasan, peranan sub sektor peternakan berbasis ternak lokal, serta pemanfaatan sumber daya pakan lokal terbarui. Di samping itu juga dibahas tentang pengolahan hasil ternak, misalnya penggunaan asap cair sebagai bahan pengikat pada pembuatan bakso daging sapi bali atau pemanfaatan tepung buah sukun sebagai filler dalam pembuatan bakso ayam. (H11-)

Grab this Widget ~ Blogger Accessories
Subscribe